By: Debra 1/29/2012
Ada
seorang anak kecil sedang berjalan menuju rumahnya sehabis pulang sekolah.
Namanya adalah Jared. Ayahnya sudah lama meninggal, dan ia ingin bertemu
dengannya. Ia sangat merindukannya.
Saat ia berjalan, ia menemukan koin emas
berukiran bulan dan bintang. Dengan segera, ia memasukkan koin itu ke dalam
sakunya. Jared tahu ia tidak boleh melakukannya, tetapi ia tidak bisa menahan
dirinya. Beberapa detik kemudian, ada seorang laki-laki berjalan ke arahnya. Potongan
rambutnya rapi dan pendek. Ia mengenakan jas putih serta jelana panjang putih
juga. Mukanya agak lonjong, dan wajahnya bersih. Laki-laki itu bertanya
kepadanya degan sedikit membungkuk karena ia tinggi.
“Dik, apakah
kau melihat koin emasku? Tadi aku menjatuhkannya dengan tidak sengaja.”
Sorotan
mata orang asing itu lembut, dan ia juga tersenyum ke arahnya. Menurut Jared, ia orang baik. Karena tatapan
itu, ingin memberi koin yang ia pungut tadi, tetapi yang keluar hanyalah:
“Maaf, aku tidak melihatnya.”
Semalaman
ia memandangi terus koin itu yang ia taruh di samping tempat tidurnya. Ia tidak
bisa tidur. Lampu tidurnya masih menyala. Ia bingung untuk berbuat apa. Ia
sangat menyukai koin itu, lagipula, orang itu juga salah menjatuhkannya.
Tetapi, di sisi lain, ia juga salah mengambil harta orang lain dan ia juga
berbohong kepada orang itu.
Apakah laki-laki itu membutuhkan koin
itu? Bagaimana kalau koin itu hanyalah harta satu-satunya? Ah, tidak, dari
penampilannya saja ia sudah terlihat sukses.Tetapi…kalau ada ayah, pasti ia
bilang kepadaku untuk mengembalikan koin ini.
Jared
memutuskan untuk mengembalikan koin itu. Keesokan harinya sehabis pulang
sekolah, ia bertanya kepada orang-orang yang tinggal di sekitar tempat dimana
ia menemukan koin emas itu. Ternyata, orang itu tinggal di bukit yang cukup
dekat.
Saat
depan pagar, ia melihat rumah laki-laki itu. Rumahnya mewah, bagus, terawat dan
banyak tanamannya. Ia mengetok pintu rumahnya. Orang itu yang membukakan pintu
rumahnya sendiri.
“Ada
apa, Dik?”
“Ah…ini
kak, koin yang kakak cari.” Jared mengembalikan koin yang ia telah siapkan di
dalam tasnya. Ia bahkan sudah membersihkan koin itu dan mengelapnya. “Maaf kak,
aku sudah mengambil koin ini karena aku menginginkannya. “ kepalanya tertunduk
sambil ia memberikan koin itu. “Ini aku mengembalikannya, karena aku…salah
mengambil barang milik orang lain dan sudah berbohong.”
Laki-laki
itu terdiam sesaat, sementara Jared sudah berkeringat dingin. Orang itu
berjongkok agar ia bisa menatap wajah Jared tanpa harus membungkuk.
“Kamu
memang salah telah mengambil barang orang lain dan berbohong kepada kakak.”
Kalimat
tegas itu mengejutkan Jared, karena ia dan orang itu belum kenal lama. Jared
juga hanya seorang anak kecil.
“Tapi, aku senang kau berkata jujur
dan mengembalikan koin ini. Sekarang, koin ini milikmu. ” orang itu tersenyum kepadanya. Ia memberi
benda itu ke Jared yang mulutnya ternganga.
Laki-laki itu memeluk Jared dan
berkata:“Kau melakukan tindakan yang benar.”
Jared
tersenyum bahagia. Ia kembali merasakan kegembiraan dan kehangatan di
dalam pelukan yang ayahnya biasa beri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar